Ceritanya sendiri tentang Kenara Cahyaningrum (Febby) mahasiswi yang hobi menari. Suatu hari dia menginap di rumah sahabatnya, Ayu. Malamnya, Kenara mimpi ada sosok bayangan hitam yang seolah akan menelannya. Mendadak tubuhnya bergerak menari.
Rupanya kehadiran Kenara di sana memicu Tarian Narik Sukmo yang “menarik jiwa”. Terjadilah kematian penduduk desa secara tak wajar. Akhirnya terkuak, tarian kematian ini mengarah pada sebuah misteri masa lalu.
Bagi sutradara Indra Gunawan bikin film dengan mengadaptasi novel tak masalah. “Kalau secara teknis dan treatment sih hampir sama aja,” kilahnya ketika dikontak. “Hanya beban terhadap calon penonton aja yang lebih berat, karena pembaca novel sudah punya visual masing-masing.
Kendala yang lumayan merepotkan justru ketika proses syuting. ”Kita lebih banyak adegan yang diambil malam hari,” selorohnya.
“Narik Sukmo” mengajak penonton untuk mengungkap fakta kelam di desa itu. Mengapa Kenar yang menjadi korban? Tunggu aja deh tanggal mainnya. (bat)