Terkesan klise, tapi sebuah film tentu harus membedakan mana misi yang dikendalikan lewat cerita. Lalu mana misi yang dikemudikan oleh visual.
Saya (penulis) tentu berharap bahwa film yang juga dibintangi sederet nama beken seperti Opie Kumis, Elvy Sukaesih, Elina Joerg, Harry de Fretes dan sebagainya itu, mampu menghembuskan atmosfer berbeda dari kebanyakan genre sejenis.
Memang agak langka terdengar jika hanya seorang penggali kubur seperti Bang Jali yang hidup miskin bersama istrinya Umi Leha dan ketiga anaknya, mampu merubah nasibnya jauh lebih baik. Meski hanya ada dalam film, tapi ini juga kisah humanis yang penuh instalasi pesan.
Manusia harus mampu merubah nasibnya sendiri, tidak sekedar ikhtiar tapi juga kekuatan keyakinan akan doa-doa eloknya.
Pada 24 Juni mendatang, proyek to be announced “ Banyak Anak Banyak Rejeki” yang diarahkan sutradara Tyas Asko ini, bakal memulai pengambilan gambar di Jakarta.
Sementara itu, Fadly juga sedang mempersiapkan working title sekuel Sumur Jiwo 1977. Dalam kesempatan yang sama I dia mengatakan bahwa film lanjutannya itu akan di garap dengan dimensi cerita yang serius.
“Sekuel Sumur Jiwo, akan saya garap sangat berbeda. Flavor hrornya serius dan kelam. Meski film pertamanya juga belum tayang, tapi insya Allah dalam waktu dekat yah,” pungkasnya. (Q2)