Uniknya proyek ini menjadi semacam reuni bagi sejumlah aktornya. Mulai dari Lukman Sardi, Aming Sugandhi, dan Tora Sudiro, yang pernah main bareng di “Quickie Express” (2007) yang skenarionya ditulis oleh Joko. Kemudian ada tiga aktor “Pengepungan di Bukit Duri” seperti Morgan Oey, Endy Arfian, dan Dewa Dayana.
Ceritanya sendiri tentang dua geng yang saling bermusuhan di dalam bui yang padat di Jakarta. Kemudian mereka saling bertikai. Muncul kasus aneh, satu per satu napi tewas. Penyebabnya bukan oleh geng musuh, melainkan sosok hantu ganas. Alhasil, kedua geng harus kerja sama agar tetap hidup.
Bagi produser Tia Hasibuan proyek ini menjadi pencapaian terbaik. Karena baik komedi maupun horor, sama-sama genre yang butuh craftmanship dan timing yang pas. “Menggabungkan keduanya adalah challenge terbesar kami dan para kru dan pemain berhasil mencapainya,” kataTia Hasibuan.
Proses syutingnya sendiri sudah selesai dan rencananya tayang di bioskop mulai tahun depan. (bat)
