Berawal dari pertemuan Hikmat dengan Azzam Fi Rullah, mereka mengajak sutradara Yusron Fuadi untuk menggarap proyek ini. Sejak awal targetnya memang membuat film kecil secara desain dengan target pasar kelas bawah. “Fokus kami sesuai modal memang menghasilkan film B-Horror.”
Maka jadilah tampilan visual ala film Hong Kong era 90-an dan Giallo style Italia circa 70-an yang sarat warna kontras dan kekerasan visual yang khas. Sebuah pendekatan yang membawa aura segar buat genre horor lokal yang kerap hadir dengan tema yang itu-itu saja.
Jalan ceritanya berawal dari pembunuhan yang memicu amarah Laut Selatan. Nyai (Jessica Katharina ) muncul dan menjadikan Rara (Violla Georgie) sebagai alat balas dendam. Nyai memberinya kekuatan super untuk memburu para pelaku, geng perdagangan manusia pimpinan Boni (Rory Asyari).
Inspektur Yati (Vonny Anggraini) menyelidiki kasus pembunuhan-pembunuhan sadis terkait dendam ini. Maka dia menemui Mbak Endang (Nai Djenar Maisa Ayu) yang mengetahui misteri terdalam Laut Selatan.
“Aku sudah banyak main film, tapi ini yang paling bebas torture (siksaan)-nya,” ucap Djenar yang juga dikenal sebagai penulis. Dia juga merasakan kegilaan yang ada dalam cerita flmnya dan merekomendasikan pecinta film untuk nonton filmnya. “Pembuat filmnya terlalu gila untuk melakukan ini.” (bat)