Orphan : First Kill, cukup berhasil jadi prekuel horor

esther - issbelle fuhrman

Alhasil, penampilan Stiles tidak dimanfaatkan hingga pada puncaknya.

Memang agak disayangkan Bell terlalu ambisius dengan memainkan letupan emosi dalam Orphan : First Kill.

Perlu sutradara yang punya selera dan kecerdikan untuk meramu komposisi visual yang dahsyat dari film sebelumnya.

baca juga : Ditengah peluncuran SEN Teh Manis, Marisha Putri goyang Ballroom

Bell mengolah plot menjadi sangat datar bagi Orphan : First Kill, taka ada warna lain.

Padahal, saya sangat butuh bagaimana rakitan emosi antara Stiles dan Fuhrman betul-betul terasa letupannya, mungkin Bell tak ingin menyuguhkan habis-habisan kegilaannya, ia cukup berhasrat hanya untuk bermain aman saja.

Tapi saya sangat menanti kelanjutan Orphan dan petualangan psikopat jahat Esther ini, akankah Fuhrman tampil kembali dalam dimensi dan rentang waktu berbeda? (Q2)

587 Comments on “Orphan : First Kill, cukup berhasil jadi prekuel horor”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *