Home » Review Smile : creep dan jumpscare yang suskes

Review Smile : creep dan jumpscare yang suskes

Sosie Bacon

Ketakutan akan sebuah (sebenarnya) antara misteri dan kutukan tentang wajah ‘Senyum’.

Karakter Rose mengembang dengan kepanikan, ketakutan dan kegilaan akan sesuatu yang tak jelas menghantui pikiran dan batinnya.

Upaya Smile mendevelop bagan cerita menjadi kian intens dengan ketegangan dan kengeriannya, semakin berhasil.

baca : Cerita perampokan bank bersenjata Bandit yang masih tetap menarik

Meski sebenarnya kasus ‘Smile’ terbilang langka, atau bahkan masih bisa ditawar kewajarannya oleh nalar sehat.

Namun apa daya, film punya cara bertutur sendiri untuk memuaskan penikmatnya.

Kita akhirnya melihat bagaimana Rose yang menjadi Dokter terapis harus bertempur dengan alam absurd jiwanya sendiri.

Film Smile memiliki keyakinan sendiri untuk mengalir dengan plot, peristiwa dan karakter yang bisa membuat anda seperti tidak ditipu.

Klimaks dalam film ini pun berjalan sesuai janji, bahwa Smile di tangan sutradara dan penulis, Parker Finn harus terjadi.

Namun demikian, saya juga melihat sisi lain dari Smile yang juga membungkus diri dengan gaya misteri thriller agak basi.

Dan mungkin saya perlu memberi peringatan untuk anda, jangan sekedar hanyut dengan dramaturginya.

Bisa jadi scene-scene ‘mengejutkan’ cukup mampu membuat anda kaget dengan pasti! (Q2)

14 Comments on “Review Smile : creep dan jumpscare yang suskes”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *