Mungkin, saya (penulis) masih belum puas dengan Sick, masih ingin menyaksikan karya-karya horor-sadis dari Hyams selanjutnya. Sick bertahan dengan originalitas karya duet Hyams dan Williamson.
Adegan sadis yang ia rekam dengan baik, cukup membuat kita untuk berhati-hati menontonnya. Peran sinematografi arahan Yaron Levi menjadi jurus maut memainkan adrenalin.
Sick merekam visual dengan terampil, bagaimana menggambarkan seorang pembunuh yang menguntit di dalam rumah menghabisi korbannya. Horor dan slasher yang dilepas terasa intens menabur debaran jantung.
Efek jumpscare yang disuguhkan juga tidak asal tampil. Semua tertata sesuai dengan waktu dan tempat.
Awalnya kita akan disuguhkan adegan pembuka di sebuah swalayan saat akan mulai diberlakukan lockdown. Dari sini adegan meluncur kepada seorang anak muda yang menerima chatting ‘liar’ dari seseorang.