Kesadaran akan sebuah proses berkarya yang sangat ia resapi sebagai bekal kekuatan dirinya. Ia tak ingin terperangkap dengan banyak kesempatan asal tampil sebagai pemeran.
Memilih naskah yang menarik baginya juga menjadi alasan kuat dalam menerima peran dan tantangannya. Aktris berdarah Jawa – Inggris yang main dalam film Paranoia itu tuntas melahap perannya dengan agung.
Dear David terasa hingga ke palung hati atas kemampuan total Caitlin. Ia berhasil memoles chemistry dengan para lawan mainnya.
Penontonpun bisa dibuatnya menangis kala ia tenggelam jauh ke dalam karakter Dilla. Dear David menjadi prestasi agung bagi aktris yang sedang studi di negeri kincir angin itu.
Ada pertimbangan kenapa ia mengambil peran Dilla itu. Menurutnya karakter Dilla sangat menarik dan memiliki tantangan.
” Karakter Dilla itu kuat. Dan aku suka Dilla yang hidup dalam beberapa kondisi, ” jelasnya kepada awak media saat premier di Jakarta, Rabu kemarin.
“Dan tantangannya itu lho, untuk bisa mendalami sungguh-sungguh karakter ini, aku harus latihan Muay Thai dua bulan. Itu atas saran sutradara. Pokoknya katrakter Dilla sampai kini adalah sebuah totalitasku dalam berkarya. Meski kepuasanku gak berhenti disini, “ lanjutnya.
