Sesungguhnya Full River Red sangat menarik, alur ceritanya selalu berkembang. Meski terkadang adegan ketegangan harus diturunkan levelnya saat ingin naik ke puncaknya.
Nikmatnya Dramaturgi Ala Zhang Yimou
Zhang mencoba membuat adab baru dalam karya sinemanya terkini dengan memadati plot lewat problematik memusingkan. Satu jam berjalan Full River Red masih ringan untuk mengajak kita berkompromi dengan alur.
Tapi bukan berarti setelahnya level kenikmatan kita akan sama dengan menit-menit awal hingga satu jam. Kasus besar pembunuhan Yue bukanlah sentra utama Full River Red yang bedurasi 159 menit ini.
Namun juga bukan karakter pembunuhnya Qin, meskipun pengaruh kecemasannya sangat terasake dalam film. Full River Red secara perlahan berhasil menggiring dengan ritme bergerak yang tegang.
Hanya saja bagi saya (penulis) terlalu banyak pesanan ; plot dan tokoh yang diselipkan Yimou. Saya sangat memaklumi jika film ini memang secara sepenuh hati menuturkan nikmatnya dramaturgi ala Yimou.