The Equalizer 3: Tak Perlu Mendaulat Robert McCall Pahlawan

McCall bukan pahlawan layaknya tampil melegenda dalam film aksi
(foto IMDb/pojoksinema.com)
Tanpa Mendaulat Seorang ‘Hero’

Flavour action bawaan Fuqua untuk instalasi ketiga ini memang lebih bertaring, agak sedikit gore! Hanya saja sedikit dragging dengan plot cerita.

Hanya saja seperti yang saya sebut diatas tadi, Fuqua tetap mempertahankan nyawa film ini. Cukup  ’fair’ bahwa McCall tidak perlu membabi buta menghancurkan bebuyutannya dalam seri terakhir ini.

Ia tetap sosok manusia yang nuraninya ingin membela hak hidup orang yang kesusahan. McCall yang tak bakal pernah kita daulat sebagai jagoan aksi seperti agen James Bond, Ethan Hunt, John Maclaine dengan Die Hard atau John Rambo. Bahkan John Wick sekalipun.

baca juga : Senangnya Shinta Yulia Sari Bergumul Dengan Kader Lainnya

McCall bukan pahlawan layaknya tampil melegenda di banyak film aksi. Namun ia bisa juga disebut pahlawan dengan rasa manusiawi yang kuat saat membela yang tertindas.

Penggambaran siapa McCall dengan kepribadiannya kian dalam dengan magnetnya. Film aksi dengan jagoannya tidak perlu berakhir dengan mendaulat seorang ‘Hero’.

Robert McCall dengan seni keaktoran Denzel Washington adalah ‘tone’ cerita dan karakter yang bisa saja sebenarnya ada dalam realita.  Meskipun ia bukanlah Robin Hood yang gemar membela rakyat jelata dalam cerita rakyat Inggris.

McCall dengan Sisilia terbungkus dengan gaya popcorn yang cerdas bersama dengan The Equalizer 3 yang memoles keindahan dan buramnya Roma dan Napoli. Sisi manusiawi Mccall yang tidak berkesan klise cukup rapih dialirkan.

Semua terjawab dengan rasa lewat pesan pamungkas bahwa McCall hanya menyelamatkan dana pensiun kakek bernama Greg Dyer sebesar 366.400 Dollar yang dicuri sindikat. (Q2)