“Twilight of the Warriors: Walled In” Terbaik Dikelasnya

Set-pieces nya sangat memukau dan memanjakan mata, betapa Hongkong di tahun 80-an juga pernah kumuh dan lusuh saat awal membangun diri sebagai kota pelabuhan terbesar.

Trigger Warning: Membayar Kerinduan Penggemar Jessica Alba

Sekali lagi sinematografer Cheng Siu-keung juga berhasil membuat kehidupan yang layak dalam film ini. Bagaimana atmosfer dan sensasi pertarungan dikendalikan dengan sangat baik. Semua momen ditangkapnya nyaris tanpa cacat, meski tetap banyak adegan melompat dan memanjat dengan ‘sling’.

Bahkan yang terlihat manis dan mahal saat Siu-keung merekam adegan Cyclone menangkap  rokok dengan jari, yang visualkan lewat gaya smooth.

Meski scene dramanya panjang dengan dialog-dialog (bagi saya) yang agak kurang dinamis, tapi tetap terjaga dengan pengembangan karakternya. Apalagi saat mereka melakukan pertarungan keras dengan senjata tajam di lorong sempit Tembok Kumuh tersebut.

“Twilight of the Warriors: Walled In” adalah sebuah fiksi tentang kaum dystopia di masanya. Betapa aksi main hakim sendiri dengan kekejaman dan penindasan di Hongkong adalah sesuatu yang sangat biasa-biasa saja.

Hanya saja pertanyaan saya, bagaimana persahabatan Chan dengan tiga kawan lainnya mampu melumpuhkan King (Philip Ng) pendekar kebal senjata? Apakah cukup dengan nilai kedalaman sebuah persahabatan?

Film ini dibintangi; Louis Koo, Raymond Lam, Terrance Lau, Philip Ng, Tony WuTsz Tung, German Cheung, Richie Jen, juga  Sammo Hung, dan Aaron Kwok.

Mungkin -menurut saya- inilah film thriller action Hongkong terbaik, terkejam yang pernah ada! (Q2)

5 Comments on ““Twilight of the Warriors: Walled In” Terbaik Dikelasnya”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *