Kata Harry Dagoe Tentang Antologi Horor “Terikat Jalan Setan”

Tergantung penggarapannya seperti apa?
Aktris veteran Erna Santoso, Della Ogini, Dessy Murthy dan Mervinta Bunda.  (foto: Dudut Suhendra/pojoksinema.com)

POJOKSINEMASutradara, produser , Harry Dagoe Suharyadi punya alasan sendiri, kenapa ia menggarap “Terikat Jalan Setan” – film terbarunya yang segera dirilis di bioskop.

Sejatinya, film horor  “Terikat Jalan Setan” baginya adalah eksplorasi yang sarat mendalam dari perjalanan pribadi dan kegelisahan batinnya.

Harry menyebut  film horor terbarunya ini sebagai semi antologi, dimana film ini akan dibagi menjadi tiga babak. Namun persoalan menarik disini adalah bukan plot atau siapa para bintangnya, meski ada nama Yama Carlos.

Film dengan muatan visual dan babak cerita antologi, juga bukan sebuah film yang bisa terlalu mudah dicerna oleh banyak penonton. Pasalnya, film jenis demikian biasanya lahir dari gagasan kreatif – sebuah konsep yang dikehendaki oleh filmmaker-nya dengan memalingkan unsur komersial.

Dan biasanya konsep film antologi biasanya lahir dari tangan sineas dan filmmaker yang notabenenya lebih mengarah kepada pengakuan panggung, atau menjamah kasta festival.