Pasca sembuh dari kecelakaan, dokter mengabari bahwa memori Alif belum pulih total. Alif pulang ke rumah dijemput oleh istrinya, Nadine (Faradina Mufti) dan anaknya Emir (Jordan Omar). Muncul kabar bahwa ibunya akan datang dari kampung untuk pertama kalinya. Lantaran tak ingat wajah ibu serta masa lalunya, Alif jadi curiga kalau perempuan itu bukan ibunya.
“Legenda Kelam Malin Kundang” menjadi debut penyutradaraan film panjang bagi Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat. Kevin sebelumnya pernah menjadi sutradara dan produser film-film pendek yang wara-wiri di banyak festival film internasional seperti “Followers” (2024), “Parasomnia” (2024), “In the Name of Love I Will Punish You” (2024) “Accidentally Intentional” (2023), dan “Necessity of Life” (2021).
Sedangkan Rafki tak hanya menulis dan menyutradarai film pendek, tapi juga ikut terlibat di film panjang seperti “Kafir” (2018), dan menulis dua episode serial “Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams” (2024) di Netflix. Sebelumnya, Rafki dan Kevin juga udah pernah kerja bareng di film pendek “Parasomnia”. Rafki sebagai penulis sekaligus sutradara, sementara Kevin duduk di kursi produser.
Skenario film ini ditulis Joko Anwar bareng Aline Djayasukmana (Series “Tira”, Disney+, 2024), dan Rafki Hidayat. Proyek kolaborasi antara Come and See Pictures, Rapi Films, dan Legacy Pictures ini juga dibawa ke Marche du Film di Cannes International Film Festival 2025. Di sana, Barunson E&A menjadi world sales agent yang mewakili film ini.
Untuk pasar mancanegara, film ini tayang dengan judul berbahasa Inggris, “Smothered”. Rencananya, film ini akan hadir di bioskop-bioskop Indonesia pada akhir tahun. (bat)
