Sementara Ifa Isfansyah selaku CEO Forka Films merespon, “Terpilihnya Kamila Andini sebagai anggota Academy adalah pencapaian penting, tidak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi sinema Indonesia dan Asia Tenggara. Kami di Forka Films percaya, keterlibatannya di Oscar akan membawa perspektif baru dari Asia ke dalam lanskap perfilman global.”
Kamila lahir di Jakarta pada 6 Mei 1986. Dia meraih gelar di bidang Sosiologi dan Media Arts di kampus Deakin University, Melbourne. Latar studi ini mengantarnya peduli pada isu sosial, budaya, kesetaraan gender, serta tema-tema yang tampak dalam karyanya.
Debut film panjangnya dimulai lewat “The Mirror Never Lies” (2011) yang dibintangi Atiqah Hasiholan dan Reza Rahadian menyoroti kehidupan suku Bajau dan meraih sejumlah penghargaan, termasuk Earth Grand Prix di Tokyo International Film Festival dan FIPRESCI Award di Hong Kong International Film Festival.
Film keduanya, “The Seen and Unseen“(2017), meraih Grand Prix Generation Kplus di Berlinale dan Best Youth Feature di Asia Pacific Screen Awards Sementara itu, “Yuni” yang dibintangi Arawinda Kirana (2021) memenangkan Platform Prize di Toronto International Film Festival dan menjadi perwakilan Indonesia untuk Oscars 2022. (bat)
