Efeknya bukan hanya menimpa pada keluarganya yang hidupnya bergantung dari hasil pertanian, tapi juga seluruh petani di bumi ini. Semua terjadi karena dampak perubahan iklim yang kemudian memicu pemanasan global.
Kemudian gagasan ini dituangkan dalam balada dua keluarga petani di Bali dan Gorontalo. Ada Made (A. Rani Sommeng) seorang petani rumput laut di Nusa Lembongan, Bali. Dia keukeuh bertahan usaha tani rumput laut di tengah arus perubahan dan maraknya sektor pariwisata yang merusak kelestarian ekosistem laut.
Kemudian ada Tuwarno (Bunaeri) seorang transmigran petani jagung di Desa Saritani, Gorontalo harus menghadapi bencana kekeringan akibat kemarau panjang. Dia menghadapi paceklik akibat kemarau panjang. Kemudian mencoba kembali menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan dan percaya pada kearifan lokal. Mampukah mereka menghadapi krisis lingkungan dan perubahan iklim?.
Film ini sebelumnya diputar perdana dan berkompetisi di 30th Kolkata Internasional Film Festival 2024 pada sesi Asian Select NETPAC Award, serta diputar perdana di Indonesia pada gelaran Jakarta Film Week 2024 pada sesi kompetisi Global Feature, Direction Award. Film Harmoni saat ini masih diputar diberbagai festival film Internasional.
“Harmoni” siap tayang mulai 31 Juli 2025 di 16 Kota jaringan Bioskop Sam Studio di kota Cianjur, Cibadak, Gombong, Indramayu, Sukabumi Jalur, Klaten, Kediri, Nganjuk, Pasuruan, Pekalongan, Pemalang, Probolinggo, Salatiga, Solo, Subang, hingga Ungaran. (bat)