POJOKSINEMA – Ada fenomena baru di pentas budaya kita. Jika biasanya sebuah film ditayangkan di gedung bioskop baru dibuat pementasan, namun yang satu ini malah sebaliknya.
Hal tersebut dilakukan MBK Productions bekerja bareng Institut Kesenian Jakarta (IKJ) membuat tradisi baru. Drama musikal inspiratif dan spektakuler berjudul serupa dengan filmnya “Pengin Hijrah” siap dipentaskan di Graha Bakti Budaya, TIM, Jakarta Pusat.
Wakil Rektor II IKJ Suzen HR. Tobing menyebutkan drama musik “Pengin Hijrah” sangat inklusif untuk semua pecinta seni pertunjukan berkelas dunia dengan teknologi Immersive memanjakan mata Anda.
“IKJ dan MBK siapkan pertunjukan yang tidak hanya menggugah universalitas cinta sesungguhnya, tapi ‘hijrah’ hakiki itu tidak dalam perspektif agama tapi kemanusiaan,” ucap Suzen dalam rilis yang diterima redaksi Selasa, 5 Agustus 2025. Menurutnya acara ini memang pas bagi keluarga yang haus tontonan ala Broadway yang megah dikemas syahdu dan hikmat.
Pertunjukan akan digelar pada tanggal 23 dan 24 Agustus 2025 dan berlangsung di Graha Bakti Budaya pada pukul 14.00 dan 19.30. Sementara Damar Rizal Marzuki akan duduk di kursi sutradara. Dengan memasang bintang utama Mahatva Zakie Siregar sebagai Omar dan Rahel Putri Ardani Budiono sebagai Alina.
Sinopsis Teater Musikal “Pengin Hijrah”
Alina, mahasiswi penerima beasiswa yang juga in¬uencer terkenal, menjalani kehidupan penuh gemerlap di dunia digital. Hidupnya berubah drastis akibat kecerobohan pacarnya yang memposting foto seksi Alina. Alhasil nama baik kampus tercoreng.
Alhasil, beasiswanya dicabut. Nama baik Alina di kampus rusak dan ia kehilangan banyak kesempatan mendapatkan penghasilan dari endorsement. Kemudian komentar pedas netizen yang terus berdatangan. Alina pun mulai mempertanyakan kehidupannya. Sehingga dia berpikir untuk hijrah dan memperbaiki diri.
Di sisi lain, Omar, mahasiswa tingkat akhir yang dikenal religius, tengah berjuang menyelesaikan skripsinya. Namun, hijrahnya juga bukan tanpa tantangan. Banyak godaan dan distraksi muncul dan membuatnya sulit fokus.
Pertemuan Alina dan Omar menjadi titik balik perjalanan mereka. Alina terinspirasi oleh keteguhan Omar, sementara Omar justru diuji dengan kehadiran Alina dan tanpa sadar menarik perhatiannya.