- Menyoroti Penyakit Langka
Film ini bukan sekadar drama keluarga yang dilanda gejolak. Ada pula tentang pejuang ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), penyakit progresif yang menyerang sel-sel saraf (neuron motorik). Ada pembelajaran tentang penyakit ini buat penonton. Tak lupa juga di sini menyoroti tentang peran betapa penting peran caregiver, orang yang mengurus orang sakit.
- Proyek Reka Wijaya Lagi untuk Sinemaku Pictures
Film ini juga merupakan kerja bareng kedua antara Sinemaku Pictures dengan sutradara Reka Wijaya. Sebelumnya mereka pernah berkolaborasi dalam film “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis”. Film ini sukses di bioskop dan sukses terjual sebanyak 1.150.952 helai karcis pada 2024.
- Transisi Karakter Anantya Kirana
Dikenal sebagai bintang cilik – separuhnya bergenre horor – Anantya Kirana kebagian peran menantang lewat “Hanya Namamu dalam Doaku”. Sebagai anak dari keluarga yang tengah dilanda krisis, membawanya berada di tengah pusaran konflik. Bagi Anantya, film ini jadi tonggak penting: ia mulai beranjak dewasa dan siap dicalling peran yang lebih matang seiring bertambahnya usia.
(Bobby Batara)
