POJOKSINEMA – Sejak bocil, Claresta Taufan sempat icip-icip dunia olahraga sebagai atlet karate, bahkan sempat ikut Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun langkahnya terhenti karena alasan studi. Ia pindah haluan menjadi host di layar kaca, dan kini bersiap bersinar di layar lebar sebagai bintang baru yang siap mewarnai sinema Indonesia.
Ya, Clares sedang asik dengan karier barunya. Debut aktingnya dimulai dengan genre horor. Filmnya pun bukan kaleng-kaleng, karena dia sukses mencuri perhatian moviegoers berkat lakonnya yang cemerlang.
Dalam “Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat” misalnya, dia menjadi gadis yang digayuti jin terkuat. Peran yang cukup merepotkan, sampai-sampai Clares minta pendampingan guru agama dan psikolog agar tetap terjaga. “Jujur ini salah satu karakter yang dimainin di film horor yang cukup berat,” ungkapnya sembari mengaku mengalami kelelahan fisik dan mental selama syuting proyek ini.
Kini, pelan-pelan dia mulai mendapat porsi peran yang penting. Bersama sutradara Reza Rahadian, film “Pangku” yang dibintangi Claresta bareng aktor senior Christine Hakim mendapat spotlight di ajang festival mancanegara, yakni Busan International Film Festival (BIFF) tahun ini.
Ada apa aja sih film Claresta yang patut ditonton? Cek pilihan yang berikut deh.
Godaan Setan yang Terkutuk (Fahmy J. Saad) -2025
Bagi Claresta perannya yang sungguh menantang karena harus membawakan dua karakter: Ratna dan penampakan yang merasuki tubuhnya. Transisi di antara keduanya menguras banyak energi. Pengalaman yang unik, sebab untuk pertama kalinya dipercaya memerankan sosok hantu. Demi karakter itu, ia harus datang 2–3 jam lebih awal setiap hari untuk menjalani proses makeup prostetik agar tampil menyeramkan.

Badarawuhi (Kimo Stamboel) – 2024
Karakter Ratih adalah gadis asli Desa Penari yang lahir dan besar di sana. Selain dikenal sebagai penari, Ratih juga penuh kasih sayang merawat ibunya, Jiyanti (Dinda Kanyadewi), yang tengah sakit. Demi menghayati perannya, Claresta ikut workshop tari intensif di Jakarta dan Yogyakarta dengan durasi sekitar empat jam tiap sesi. Usaha itu terbayar, sebab berkat keluwesannya banyak penonton menilainya sukses membawakan peran Ratih.


