Jatuh Cinta Seperti di Film-film (2023, Yandy Laurens) – Penulis Skenario
Kisah Bagus (Ringgo Agus Rahman), penulis skenario yang mencoba menulis kisah cintanya sendiri setelah pernikahannya kandas. Dia bertemu mantan istrinya, Hana (Nirina Zubir) dan mencoba menulis ulang kisah cinta mereka. Dikemas dengan bumbu romantis, Yandy mencoba menguraikan secara sinis cinta sejati justru hadir di luar naskah dan struktur film. Hasilnya sebuah refleksi hangat bahwa hidup tak selalu seindah adegan yang kita tulis sendiri.
Janji Joni (2005, Joko Anwar) – Pengantar Rol Film
Sebuah masa di mana film masih dalam format analog. Joni (Nicholas Saputra) sang pengantar rol film punya kredo mengantar tepat waktu demi janji pada gebetannya (Mariana Renata). Dikemas dalam komedi romantis, Joko menyodorkan kritik terhadap budaya konsumsi hiburan. Joni adalah simbol buruh film yang tak tampak, namun jadi penentu nafas sinema itu sendiri. Tampak ada paradoks: di balik sebuah film yang terkesan “larger than life”, ternyata bergantung pada sosok remeh yang kerap terabaikan.
Kuldesak (1998, Mira Lesmana, Nan T. Achnas, Riri Riza, Rizal Mantovani) – Calon Filmmaker
Dalam segmen garapan Mira Lesmana, kisahnya menyoroti karakter Andre (Wong Aksan), anak muda yang bermimpi jadi pembuat film di tengah keterbatasan dan tekanan sosial. Mira memotret kegelisahan idealisme yang berujung kebuntuan, ketika semangat muda yang berapi-api namun harus berbenturan dengan realitas pahit. Seperti judulnya –“cul-de-sac”, (artinya jalan buntu) – segmen ini menjadi metafora tentang mimpi yang tak menemukan jalan keluar.
(Bobby Batara)