Home » Edisi ke-20 JAFF: Ledakan dari Jogja untuk Rayakan Sinema Asia

Edisi ke-20 JAFF: Ledakan dari Jogja untuk Rayakan Sinema Asia

POJOKSINEMA – Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) kembali digelar, tahun ini akan berlangsung dari 29 November sampai 6 Desember 2025. Tahun ini terasa spesial: dua dekade sejak festival ini pertama kali digelar pada 2006. Mengusung tema “Transfiguration”, JAFF ke-20 menyoroti fase penting sebuah festival yang sudah berjalan 20 tahun, waktu yang pas untuk menimbang pencapaian, sekaligus melihat cita-cita yang masih perlu dikejar.

Malam pembukaan akan digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Yogyakarta dengan film musikal “Opera Jawa” karya sutradara Garin Nugroho -pernah tayang di JAFF edisi pertama tahun 2006- Film diputar dalam format asli, yaitu seluloid 35mm. Film penutup, adalah debut penyutradaraan dari Aco Tenriyagelli, “Suka Duka Tawa”.

“Sinema kita terus memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan. Pada kuartal pertama 2025 saja, sudah tercatat 35 juta penonton bioskop, atau sekitar 44% dari total jumlah penonton bioskop pada 2024,” Ifa Isfansyah, Direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival.

Ifa melanjutkan, “Semangat Transfiguration yang diangkat sebagai tema JAFF tahun ini juga menjadi simbol perayaan dua puluh tahun JAFF dalam transformasi sinema kita yang cemerlang di tengah sinema Asia yang terus bergerak dinamis.”

Ada 227 film dari 43 negara akan diputar dalam program kompetisi dan non-kompetisi. Sebelas film panjang akan berlaga di program Main Competition memperebutkan Golden dan Silver Hanoman Awards. Beberapa di antaranya adalah “A Useful Ghost” dari Thailand, karya debut film panjang sutradara Ratchapoom Boonbunchachoke, pemenang penghargaan Grand Prix di Critics’ Week Cannes Film Festival 2025.