Home » Edisi ke-20 JAFF: Ledakan dari Jogja untuk Rayakan Sinema Asia

Edisi ke-20 JAFF: Ledakan dari Jogja untuk Rayakan Sinema Asia

Kemudian juga ada dua film karya aktor top dalam debut penyutradaraan, yaitu “Girl”, karya Shu Qi, tayang perdana pada 82nd Venice Film Festival, dan “Pangku”, karya Reza Rahadian, penerima penghargaan White Light Post-Production Award pada JAFF Future Project di JAFF Market 2024 serta 4 penghargaan dari Busan International Film Festival, September 2025.

Di program Indonesian Screen Awards, ada tiga belas film Indonesia bersaing memperebutkan penghargaan Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Naskah Terbaik, Pemeran Terbaik, dan Sinematografi Terbaik dan tambahan kategori baru Penata Artistik Terbaik, Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Desainer Poster Terbaik. Dua di antaranya adalah “Ikatan Darah” karya sutradara Sidharta Tata dan “Esok Tanpa Ibu” karya Ho Wi Ding. Keduanya tayang perdana di Indonesia di ajang JAFF20.

Di program non-kompetisi, ada 22 film panjang dan 27 film pendek akan tayang dalam program Asian Perspectives dan 9 film panjang Indonesia dalam program Indonesian Film Showcase, salah satunya adalah “Lupa Daratan”, karya Ernest Prakasa. Dalam program Emerging, ada 12 film-film pendek Indonesia karya sutradara-sutradara baru berpotensi.

Sementara program Panorama memutar film-film pilihan dari sutradara terkemuka Asia. Mulai dari “It Was Just An Accident” dari sutradara Iran, Jafar Panahi, pemenang Palme d’Or di Cannes Film Festival 2025. Lalu “Two Seasons, Two Strangers” karya Sho Miyake pemenang Golden Leopard di 78th Locarno Film Festival 2025. Plus tiga film tayang perdana di Indonesia, yaitu “Kokuho” (Lee Sang-il), “The President’s Cake” (Hasan Hadi), dan animasi “Scarlet” (Mamoru Hosoda) yang akan tayang di bioskop nasional.

Program spesial lainnya ada Program Cinematic Concert, menampilkan White Shoes and the Couples Company, didahului pemutaran dokumenter “White Shoes and the Couples Company in Cikini” karya Henry Foundation. Program Rewind juga kembali dengan tujuh film panjang, termasuk “Yi Yi: A One and A Two” versi restorasi dan “Battle Royale”, serta empat klasik Indonesia, salah satunya “Asrama Dara”

Melanjutkan sukses tahun lalu, JAFF Market kembali hadir di momen 20 tahun JAFF sebagai wujud komitmen mendukung sinema independen Asia dan membuka ruang bagi karya Indonesia untuk tumbuh dan bersaing di pasar global. JAFF Market 2025 menggelar enam program: JAFF Future Project, Content Market, Talent Day, Film & Market Conference, Market Screening, dan Film Lab. Acara ini digelar pada 29 November–1 Desember 2025 di Jogja Expo Center (JEC). (bat)