Plotnya hanya mengalir saja dengan irama pop. Tapi saya mestinya juga maklum bahwa ide cerita film ini hanya sebuah inspirasi dari peristiwa hidup orang.
Terlepas keterbatasan pada treatment naskah yang agak separuh hati, paling tidak jutaan calon penonton “Air Mata Mulaf” tengah menanti.
Sepanjang durasi saya (penulis) menanti dimana golden scene yang patut saya sematkan. Alhasil, justru pada adegan saat Willy (Rizky Hanggoro) menelpon seseorang yang telah membantu anaknya yang sakit.
Ternyata justru Anggi lah si pendonor tersebut. Sebenarnya adegan ini pun bisa ditebak. Namun bagaimana Indra Gunawan sebagai sutradara tepat sasaran memanfaatkan adegan momentum ini sebagai scene ‘mahal’.
Ada juga hal lain yang cukup menggeliat hati saya, saat Dewi Amanda juga ikut andil ‘melakon’ di film ini. Dengan penuh rasa tulus, Dew Amanda bermain lepas, apalagi beban terbesarnya ; kala ia harus banyak tampil satu frame dengan Acha Septriasa. Saya patut memuji performanya sebagai pemain dengan kualitas.
Saya (penulis) berharap film ini mampu menembus jumlah besar perolehan penontonnya di banyak bioskop.
“ Alhamdulillah film ini dapat ratusan jumlah layar bioskop di hari pertama penayangannya. Yah semoga saja bisa tembus satu juta penonton ya, Aamiin. Dimasa penayangannya, “ ujar Dewi Amanda, produser “Air Mata Mualaf”
Anda patut menyambangi “Air Mata Mualaf” mulai 27 November di banyak bisokop! (Q2)


