Sementara catatan lainnya adalah, pada ruang kualitas juga terkadang sering filmmaker tanah memaksakan diri untuk memakai bintang-bintang muda tampan dan cantik yang memiliki darah keturunan Eropa.
Hanya demi pesona keindahan visual (lagi-lagi fisik) yang tangkap kamera, tapi seberapa banyak sih bintang film blasteran itu yang hebat dengan kualitas aktingnya?
Kembali lagi dengan Zehra Gunes, andai saja ia mau memerankan sebuah karakter perempuan kuat dalam genre aksi thriller pabrikan Hollywood, maka ia akan mensejajarkan diri bersama para bintang Hollywood yang kecantikan serta keseksiannya antara di film dan kehidupan nyata setara seperti : Gal Gadot, Kate Beckinsale, Angelina Jolie, Milla Jovovich dan Charlize Theron.
Nah, seumpama Zehra Gunes main film Indonesia, genre apa yang diterimanya jika dirinya berminat untuk terjun bebas di dunia akting?
Kita umpamakan yang pertama adalah genre drama ; mungkin Zehra Gunes butuh waktu lama untuk memperlancar bahasa indonesianya, karena jika ia menjadi pemeran utama dengan plot cerita yang banyak dialog, maka Zehra pun juga harus punya kemampuan memfasihkan diri berbahasa Indonesia.
Tapi jika ia hanya kebagian sedikit peran, mungkin tak jadi persoalan rumit.
Penonton di tanah air juga tetap memujinya, karena perhelatan olahraga akbar sedunia Olimpiade 2020 telah berjasa mendekatkan figur Zehra Gunes di tanah air.
Bagaimana dengan genre komedi ; bagi saya tak terlalu menarik, meski lagi-lagi Zehra tetap tidak kehilangan kharismanya di mata penggemar tanah air.
Lalu dengan genre horor-misteri ? mungkin ini bisa juga sangat menarik, karena genre yang berasal dari drama ini juga tak terlalu banyak menggunakan dialog.
Jadinya Zehra Guness bisa lepas total mengeksplorasi bakat terpendamnya.
Asal produser film horor Indonesia jangan mengeksekusi Zehra Gunes untuk berperan sebagai hantu atau kuntilanak atau pocong adtau dedemit apapunlah! Intinya penonton tak rela paras cantiknya dilenyapkan begitu saja.
Sering filmmaker Indonesia dan sutradaranya memasang bintang cantik hanya untuk jadi pemeran hantu dan setan, lalu untuk apa wajah cantiknya itu jika harus dibalut dengan make up – yang dibuat untuk menakuti penonton?
Lalu bagaimana dengan genre drama religi ? tak perlu saya ulas, karena gak masuk hitungan sih menurut saya.