Film Tulah 6/13 yang seharusnya bisa lebih bernyali

Chiska Doppert masih meletupkan style lamanya, mengawali babak pembukaan dengan scoring ‘jump-scare’ yang gagal. Tradisi lama yang semestinya tak perlu lagi di tempelkan.

Carissa Perusset
Carissa Perusset ( foto : kicky herlambang/pojoksinema.com )

Jika menyimak konsep dan ide cerita tentang Tulah 6/13, mungkin lebih baik film ini tak bertele-tele dengan negosiasi plot. Dan mungkin film ini juga tak perlu malu-malu bercengkrama dengan konsep sub-genrenya.

Andai saja treatment suspense dan horornya lebih padat digali dengan durasi yang tidak kepanjangan, maka akan sangat menarik.

Plot pada babak terakhir sangat menjual dengan memainkan twisty story, yang ini saya anggap menjual. Meski.. ahhh sudahlah tak usah saya komentari (rahasia).

Problem dalam Tulah 6/13 adalah kurangnya rasa berbagi untuk film itu sendiri.

Loyalitas karakter dan plot seperti gamang untuk di kawinkan.

Film ini masih seperti coba-coba siapa tahu penonton suka, akhirnya saya menyimpulkan demikian. Penonton pasti suka, asalkan pembuat filmnya  paham apa yang dibutuhkan penonton horor jaman sekarang.

baca juga yah : Dengar Kata Shinta Bebi soal Flexing Yang Lagi Viral

Terus terang film ini lahir dari sebuah gagasan berani.

Mulai 30 maret film yang dibintangi : Thomi Baraqbah, Erika Carlina , Omara Esteghlal, Carissa Perusset ini tayang di bioskop. Anda bisa saksikan penampilan khusus Jefri Nichol, Wisnu Hardana, Astrid Tiar, Celine Evangelista, Jennifer Ipel, serta Bubah Alfian. (Q2)

2 Comments on “Film Tulah 6/13 yang seharusnya bisa lebih bernyali”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *