Tapi apalah artinya sebuah momentum, jika Chong sendiri gagal memanfaatkan banyak ruang untuk kembali ‘rajin-rajin’ menjajakan scene pertarungan akting Lau dan Leung. The Goldfinger memang sepertinya tidak memiliki hasrat penuh untuk kembali memanjakan penggemar Andy Lau dan Tony Leung, seperti yang pernah terjadi dalam Infernal Affairs.
Film “The Goldfinger” lebih leluasa memainkan twist dengan flashingnya. Alhasil tak banyak tenaga untuk film ini memuliakan Andy Lau kontra Tony Leung.
Kurang Percaya Diri
Sebuah sentuhan lain era drama-thriller-kejahatan ala Hong Kong yang berusaha tak ingin kembali ke belakang dengan genre yang sama. Film ini terlalu padat menyuplai narasi moralisme yang cukup berat tentang kejahatan kapitalisme yang sulit dilenyapkan.