Secara keseluruhan sikap perempuan tersebut tidak sesuai dengan kondisinya.
Dia mencoba menjadi sosok perempuan yang pemberani dengan keraguannya menyimak perilaku Patrick. Ia mencoba membuat alasan dengan meminta bantuan Patrick untuk mengantarkannya ke kota, malam itu juga.
Tapi Patrick menyarankan agar tamu tersebut menunggu hingga hujan berhenti seraya mengeringkan pakaiannya yang kuyup. Atmosfer ketegangan berbaur rasa mencekam di dalam trailer itu bisa dinikmati lewat efek-efek suara berulang.
Seperti derit, tetesan air, serta suara lolongan udara dan badai petir yang terdengar dari dalam trailer. Semua ini diracik demi mendongkrak adrenalin untuk membuat rasa takut yang tinggi.
“You’ll Never Find Me” memperlakukan diri sebagai genre horor monoton. Plotnya mengalir dalam dialog dan tingkah prilaku dua karakter serba samar.
Karakter Patrick sangat tidak stabil, sehingga anda bertanya-tanya apa yang sedang ia lakukan. Ia berada dalam energi paranoia versus insomnia.