“Film Indonesia Keren” Di Perayaan HFN, Upaya Keras Distribusi

"Film Indonesia Keren" Di Perayaan HFN, Upaya Keras Distribusi (foto:kicky herlambang/pojoksinema.com)
Prilly Latuconsina - foto by kicky herlambang
Prilly Latuconsina ( foto: kicky herlambang/pojoksinema.com )
Jangan Hanya Slogan Klasik

Senada dengan yang disampaikan Ketua Badan Perfilman Indonesia, Gunawan Paggaru, ‘ada persoalan kita masih jalan sendiri-sendiri’

” Jadi kamipun di BPI punya tugas mengintegrasikan potensi-potensinya. Film gak bisa dikerjakan sendiri-sendiri. begitu jika kita bicara soal distribusi, ” paparnya

Festival film, apapun mereknya, adalah etalase prestis guna memberikan penghormatan bagi para pengkarya.

Hanya satu persoalannya, setelah berlalu ajang bergengsi itu, mau dikemanakan film-film tersebut. Cukup berhenti lewat perhelatan akbar?

Atau lanjut menjajakan diri di negeri orang demi meletupkan budaya tanah air tercinta di mata dunia.

Intinya, bagaimana pergaulan masyarakat perfilman kita di kancah internasional untuk meyakinkan sekuat tenaga, bahwa paspor “Film Indonesia Keren” layak dijajakan di dunia. Seperti halnya banyak film Hollywood yang ‘layak’ dinanti banyak penggemarnya, di bioskop tanah air sejak dulu kala.

Tema “Film Indonesia Keren” memang menarik, tapi jangan juga hanya slogan klasik tuk’ menyenangkan diri sendiri. Jika memang “Film Indonesia Keren”, maka sepatutnya-lah kita berjuang keras mempertaruhkan nasib perfilman kita di pentas internasional.

Tidak sekedar mendapat kehormatan di ajang festival, tapi terdistribusi dengan baik sebagai produk yang sangat digemari masyarakat internasional.

baca : Kata Mereka Saat Peluncuran Poster Lenticular “MARNI: The Story of Wewe Gombel”

Ada anggapan bahwa ‘semoga di tahun 2045  film Industri film kita bisa mengikuti jejak sukses perfilman Korea’. Mendengar anggapan ini tentu harus dengan tafsiran mendalam, pada tahun segitu tentu Korea telah maju sangat jauh daripada kita.

Berjuang keras itu lebih baik daripada bermimpi di kasur empuk hanya demi membuai angan elok tak berwujud.

Bahkan banyak ‘Pedagang Film Bertopeng Produser’ yang hanya membuat film dengan kualitas sangat rendah begitupun biaya produksinya. Mereka jajakan filmnya di bioskop tanpa memikirkan kualitas dan selera pasar, untung sedikit yang penting tayang di bioskop.

Sekal lagi, kapan kita bisa maju lur, katanya “Film Indonesia Keren” ..?!  (Q2)

 

673 Comments on ““Film Indonesia Keren” Di Perayaan HFN, Upaya Keras Distribusi”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *