Dari Uda Garin Untuk “Mama: Kasih Yang Tak Pernah Mati”

Semisal, anda akan menikmati polesan suspense yang mengawinkan jumpscare dengan sangat bagus. Lalu bagaimana sang DOP (Director of Photography) memainkan bidikan lensa 360 derajat dengan gaya orbit-shoot yang terbungkus elok.

Hal-hal demikian yang sebenarnya langka kita jumpai di banyak genre sejenis. “Mama” sebagai drama dengan energi horor misterinya sebenarnya cukup kuat untuk menjaga plotnya agar tidak terkesan ‘lepas kendali’.

Tapi mungkin film ini tidak berasal dari satu kepala manusia. Melainkan melibatkan isi kepala dan ego sentris beberapa manusia yang terlibat dalam proyek ini. Namu. Demikian film berdurasi 95 menit ini masih dibela oleh colour grading yang lain daripada yang lain.

Kata Alda Augustine “Semua Perempuan Bisa Jadi Pengusaha”

“Nuansa tone warnanya terasa natural demi memberikan kenyamanan saat di tonton banyak orang di bioskop. begitupun cara kami menyampaikan pesan tanpa menggurui tapi tetap lunak di cerna,” Ujar Muhammad Taufik, produser kreatif Super Media Pictures.

“ Kita sangat berhati-hati dengan sound efeknya agar bisa memaksimalkan emosional penonton. Nonton deh coba di bioskop pasti sound efek untuk jumpscare nya terasa beda banget. Dan skoringnya untuk mengawal plot juga scene-scene suspense sangat kami jaga mutunya. Nah ada beberapa scene under-lighting yang kami eksekusi memang tanpa pencahayaan tapi tetap bagus hasilnya, “ ungkap Uda Agan.