“Wolf Man” Seharusnya Bisa Menginspirasi Filmmaker Indonesia

wolf man
Efek khusus yang digunakan untuk melakukan transformasi serigala sangat manis, tidak kasar

POJOKSINEMAFilm horor “Wolf Man” akhirnya berhasil membuat kengerian dan rasa takut yang tidak berlebihan, bahkan seharusnya bisa menginspirasi filmmaker Indonesia.

Saya (penulis) sangat menikmati pengalaman sinematik film arahan  Leigh Whannell ini. Para aktornya pun cukup baik memainkan karakternya.

Bintang cilik Matilda Firth yang memerankan Ginger sangat mencuri perhatian. Betapa Firth sangat fasih memainkan gesturnya lewat karakter yang di pikulnya.

Sementara dua bintang utamanya ; Christopher Abbott sebagai Blake  dan Julia Garner berperan sebagai Charlotte, yang memainkan peran kedua orang tua Ginger sangat memukau.

Abbott dengan penampilannya sebagai sosok Ayah yang sedang mengalami fase terendah dalam karirnya sebagai penulis, berhasil meletupkan karakter nya saat ia harus menjelma menjadi Serigala buas.

Film “Wolf Man” memang menyeramkan dan menakutkan , namun tidak berlebihan dengan berdarah-darah atau bahkan jump-scare. Tim pembuat “Wolf Man” telah membungkus film horor ini dengan sentuhan rasa yang berbeda.

Formula elemen drama yang dipadukan dengan ketegangan supernatural, horor, menjadikan film ini sangat bagus. Menghibur tanpa beban berlebih!