Sepanjang era 1980-an Ray pun malang melintang sebagai bintang film Indonesia. Bahkan menjadi nomine Festival Film Indonesia, di bawah arahan nama besar seperti Teguh Karya dan Sjumandjaja.
Tahun 1990-an nama Ray seolah meredup seiring dengan mati surinya film Indonesia. Dia menjadi penggiat teater sebelum kembali eksis ketika atmosfer film lokal mulai membaik di era 2000.
Namanya mencuat lewat “The Raid: Redemption” (2012) yang mendunia. Efeknya, dia jadi diajak ikutan main film Marvel, “Captain America: Civil War” (2016), sayangnya adegannya kemudian dihapus.
Setelah itu Ray tetap konsisten di jalur akting sebelum dia sakit dan pergi.
Selamat jalan Bung. Salam Nusantara. (bat)
Pages: 1 2