Di tengah peningkatan produksi dan antusiasme terhadap konten lokal, JAFF Market mengambil peran penting: membuka ruang B2B domestik, memperluas jejaring internasional, dan menjadi jembatan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan mitra lembaga, institusi budaya, dan kerja sama antar negara untuk memperkuat posisi Indonesia di lanskap ekonomi kreatif Asia.
Tahun ini, antusiasme makin meningkat: sekitar 50% booth telah terisi, minat sponsor bertumbuh, dan sejumlah kemitraan internasional sedang dijajaki. Alumni JAFF Market 2024 pun telah menembus panggung global, seperti film “Pangku” karya Reza Rahadian yang tampil di Marché du Film Cannes 2025 dalam program HAF Goes to Cannes, serta tiga IP lokal: Bandits of Batavia, Jitu dan Locust, berhasil tampil di Forum Pitching IP Cannes.
“Kami membangun JAFF Market sebagai katalis untuk pertumbuhan ekosistem film nasional – mulai dari ide, talenta, sampai struktur distribusi dan bisnis,” ujar Linda Gozali, Market Director JAFF Market. “Fokus kami tetap: menjembatani konten Indonesia dengan peluang nyata, baik lokal maupun internasional.”
Konsistensi JAFF Market dalam menjembatani dunia kreatif dengan sektor pendukung juga menarik dukungan Amar Bank sebagai sponsor utama tahun ini.
JAFF Market jadi penutup manis kalender pasar film Asia Tenggara 2025. Namun ini bukan sekadar tempat bertemu pelaku industri, lebih dari itu, JAFF Market hadir sebagai bagian dari strategi jangka panjang buat cari solusi bersama dalam hadapi tantangan, dan bangun kolaborasi nyata demi masa depan film Indonesia yang lebih cerah. (bat)