Peperangan Navik : Hitler’s First Defeat, rebutan bijih besi yang jadi petaka

Kota yang terletak di wilayah utara Norwegia merupakan bagian penting saat menjadi penghasil bijih besi. Namun rupanya perkara bijih besi menjadi penyulut peperangan.

Hitler kala itu betapa ingin menguasai bijih besi tersebut. Keserakahan Hitler tentu bukan tanpa alasan, karena bijih besi itu digunakan untuk merakit mesin perangnya.

Sebuah penggambaran konflik dengan keruwetannya sendiri menjadikan film ini tak seiring dengan ceritanya sendiriSebenarnya ada peluang untuk membuat film ini begitu kuat dengan meletupkan emosionalnya. Apalagi ketika itu bisa berjalan seiring dengan cerita filmnya yang menyayat hati.

Namun sutradara memang punya hasrat lain dalam sebuah karya. Alhasil Navik : Hitler’s First Defeat mengalir dengan banyak alur cerita,  tidak yakin dengan apa yang diperbuatnya.

Kurangnya keyakinan ini terlihat jelas sejak awal film. Erik gagal melumerkan apapun yang ingin ia capai dalam film ini. Adegan peperangan pun hanya sekedar, hal ini mungkin terkait budget produksi yang tidak fantastis.

Padahal saat menit pertama betapa film ini akan terlihat masyhur dengan menampilkan rekaman skrip. Tampilan ini pasti memberikan harapan bahwa film ini akan begitu dramatis dan emosional nantinya.

Namun yang terjadi, semua hanya harapan belaka, babak pertama film ini telah terlihat kebingungan dan berantakan. Mana yang ingin lebih ditonjolkan dalam film perang ini nyaris tak terlihat sama sekali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *