Peperangan Navik : Hitler’s First Defeat, rebutan bijih besi yang jadi petaka

Peperangan Navik : Hitler’s First Defeat, rebutan bijih besi yang jadi petaka
Keserakahan Hitler tentu bukan tanpa alasan, karena bijih besi itu digunakan untuk merakit mesin perangnya

POJOKSINEMA – Peperangan Navik : Hitler’s First Defeat, mengisahkan sedikit sejarah perang di sebuah kota kecil penghasil bijih besi, di Norwegia. Cerita awalnya bertumpu kepada seorang prajurit Norwegia di tengah invasi Nazi pada awal tahun 1940.

Film action Navik : Hitler’s First Defeat awalnya bertujuan untuk realistis dan tersusun rapi. Sayangnya,sutradara Erik Skjoldbjærg telah gagal mengeksekusi.

Erik dengan serta merta mengabaikan untuk memberikan penekanan yang setara pada karakter dan plot filmnya.

Navik : Hitler’s First Defeat mengayun tanpa emosional yang terdongkrak. Dalam film perang emosional yang terdongkrak menjadi penting untuk memberi kesan kepada penonton.

Kota yang terletak di wilayah utara Norwegia merupakan bagian penting saat menjadi penghasil bijih besi. Namun rupanya perkara bijih besi menjadi penyulut peperangan.

Hitler kala itu betapa ingin menguasai bijih besi tersebut. Keserakahan Hitler tentu bukan tanpa alasan, karena bijih besi itu digunakan untuk merakit mesin perangnya.

Sebuah penggambaran konflik dengan keruwetannya sendiri menjadikan film ini tak seiring dengan ceritanya sendiriSebenarnya ada peluang untuk membuat film ini begitu kuat dengan meletupkan emosionalnya. Apalagi ketika itu bisa berjalan seiring dengan cerita filmnya yang menyayat hati.

Namun sutradara memang punya hasrat lain dalam sebuah karya. Alhasil Navik : Hitler’s First Defeat mengalir dengan banyak alur cerita,  tidak yakin dengan apa yang diperbuatnya.

108 Comments on “Peperangan Navik : Hitler’s First Defeat, rebutan bijih besi yang jadi petaka”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *