Sosialisasi Pedoman Penilaian Dewan Juri FFWI 2023

“ Dan di antara semua profesi, wartawan peliput film yang paling layak menjadi juri festival film,” tegasnya.

Alasan Daniel, karena keseharian pekerjaan mereka adalah mengikuti dan menuliskan produksi dan sering menonton film.

Daniel menekankan, sebagai juri terpilih, ia menyebut wajib memiliki pengetahun wawasan dan referensi film yang luas soal film. Juga memiliki pengetahuan tentang teknis film, dan tak kalah penting adalah rajin menonton film.

Kelebihan wartawan sebagai juri dalam pandangan Daniel adalah karena mereka sering berinteraksi dengan penonton film. Memintai pendapat penonton film dan film apa yang sedang digandrungi oleh penonton film.

Tidak Kepala Kosong

Sedangkan Susi Ivaty menerangkan, untuk menjadi Juri yang menilai film, harus tidak dengan kepala kosong. Dengan begitu, kata Susi, seorang juri bisa mengajukan argumen mengapa dia memilih suatu film untuk dinilai bagus atau tidak.

“ Seorang juri harus mampu memaparkan dan berargumentasi tentang defenisi sebuah film yang baik atau buruk. Dan pada akhirnya, bisa menyimpulkan definisi itu sangat dinamis dan berspektrum!,” kata Susi.

Susi menambahkan, berdebat dan mengadu argumentasi dalam menilai film sangat bagus. “ Harus menjadi tradisi yang dipertahankan dalam penyelenggaraan FFWI,”

Dalam pandangan Susi, dalam beradu argumen itu harus dilandaskan pada pengetahuan film yang mumpuni, meski tidak sempurna. Karena dalam menilai film, setiap orang memiliki sudut pandang sendiri, tetapi mempunyai alasan yang secara teknis bisa diterima.

baca juga : Cerita Dewi Amanda Dari Festival Film Cannes 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *