Andy Lau Dengan “High Forces” Yang Ingin Menandingi Hollywood

Dari sini saja saya sudah bisa memastikan bahwa “High Forces” bukan sekedar film aksi dengan banyak adegan keras dan letupan senjata. Namun bagaimana para sineas dan filmmaker Tiongkok bersusah payah menyuguhkan film menghibur yang layak berulang kali di tonton.

Duet sutradara tadi juga menyematkan unsur dramanya lewat dialog dan situasi menyayat hati.

Sebagai film, flavournya tetap khas Andy Lau, ada aksi laga yang takjub, biaya produksi mahal dan drama yang juga mampu memainkan rasa.

Film ini juga dibintangi oleh Zhang Zifeng, Chuxiao Qu dan lainnya. Bisa disebut sebuah metamorfosa industri film Tiongkok-Hong Kong yang ingin mengembalikan kejayaannya di masa 1980-an.

Pun demikian belakangan banyak film Hongkok-Tiongkok yang gak bias berbuat banyak di pentas internasional. Film-film aksi Andy Lau -pun saat ini langka terpampang di bioskop-bioskop Indonesia.

Beda dengan Jacky Chan dan Donnie Yen, yang masih memliki kuota penayangan di bioskop Indonesia. Mungkin karena Donnie Yen dan Jackie Chan lebih disukai dengan film-film bertema wuxia.

Ketimbang Andy Lau yang bertahan bermain dalam genre action modern.  (Q2)