Hanya saja mantra yang ia bacakan untuk membebaskan entitas itu, bagi saya (penulis) terlalu biasa saja. Karakter Jonah atau akrabnya disapa Jo sangat baik dan meyakinkan.
Saya dengan penuh harap sepanjang film ia menjadi tokoh sentra yang memboyong alur cerita dengan apapun yang ingin dilakukannya. Semua kesenangan dan permainan akhirnya berubah menjadi petaka.
Kenapa saya tidak mendapatkan Jo dengan ‘guiding-nya’ ?
Bisa jadi karena keinginan duet sutradara Celeboglu dan Costa. Mereka tidak ingin film ini seperti terperangkap dalam banyak jenis tema yang senang memanfaatkan bocah kecil sebagai biang keladi datangnya malapetaka.
Bijak Mengesekusi Waktu
Salem yang sedikit penghuni tetap terjajakan sebagai kota yang penuh riwayat kelam dan mengerikan. All Fun and Games sedikit banyak mengajak penonton bertamasya dengan kengerian berdarah.
Kini, Plot cerita beralih kepada kakaknya Jonah, yakni Marcus (Asa Butterfield). yang menjadi wadah iblis dan sumber malapetaka. Marcus habis membantai semua rekan saudarinya, Billie (Natalia Dyer).