Potensi Marni: The Story of Wewe Gombel Jadi Film Laris

Film arahan Billy Christian ini sejatinya, ingin menitipkan banyak hal, yang masih bisa digali dengan baik. Namun jika itu dilakukan, maka plot cerita film inipun harus merubah visinya sebagai genre horor-action, menjadi drama-horor yang menegangkan.

Developingnya saya suka, dengan latar flashback, bagaimana kisah misteri dan teror Marni menjadi petaka sebuah keluarga puluhan tahun kemudian. Namun Fransen Susanto sebagai eksekutif produser dan bos studio Shen Entertainment, juga tidak salah bila ingin memilih sebuah varian cerita yang lebih kekinian.

Tokoh Marni yang diperankan oleh Ismi Melinda juga bagus – bagus saja. Demikian halnya dengan penampilan bintang muda Amanda Rigby, cukup lumayan memainkan peran Annisa. meski banyak angle yang menampilkan Amanda tetap saja terlihat cantik meski ketakutan, galak, sedih, berantem apalagi saat ia tersenyum.

Tapi ada satu yang muncul, sepertinya disengaja oleh Billy; ada adegan saat Annisa kerasukan iblis Marni, dan ia memeluk adiknya,  Aan (Athar Barakbah) seraya tersenyum lebar dengan ekspresi menakutkan.

Adegan senyum lebar dengan penuh nuansa teror mematikan ini pernah saya jumpai dalam film Smile (2022). Dan lagi-lagi Billy menyematkan beberapa set-piece adegan ketika Annisa kerasukan, persis visualnya seperti dalam banyak film berbasis Exorcism ala Hollywood.

Begini Makna Berkurban Sesungguhnya Kata Tamee Irelly

Dan yang paling nyata sekali adalah Billy mencoba untuk berbuat serupa tapi tak sama, saat Aan dibawa pergi Wewe Gombel yang memeluknya sambil melayang di udara. Bukankah ini ada dalam ending film Mama (2013) ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *