Unsur polesan drama dalam film ini juga sangat kuat. Naskah garapan Danny Philippou beserta Bill Hinzman dan Daley Pearson alhasil melahirkaan kualitas seni peran para bintang muda anak yang cukup manis.
Skenario juga menjadi jurus jitu untuk memaksimalkan olah akting para aktornya. Belum lagi sinematografi yang cukup elok tampil secara visual, adalah buah kreasi Aaron McLisky yang duduk sebagai Director of Photography.
Nonton Talk to Me, mengingatkan saya dengan film The Babadook (2014), karya Jennifer kent. Dalam soal menghadirkan thriller psikologisnya, Talk to Me punya kemiripan dengan The Babadook. Begitupun dengan sound efeknya, terutama pada beberapa scene gedoran pintu yang cukup keras dan mengagetkan.
Jika Talk to Me menebarkan teror keramik berbentuk tangan dengan corat-coret dan kekuatan mistisnya. Maka The Babadook, adalah dongeng tidur tentang makhluk aneh menyeramkan, yang akhirnya pun menjadi teror menakutkan.
Kenapa tiba-tiba saya teringat The Babadook? Bahkan mencoba mencari sedikit kesamaan Talk to Me dengan film tersebut? Karena sesungguhnya dua nama Danny dan Michael Philippou juga terlibat sebagai additional crew dalam film The Babadook.
Cukup kasat mata terlihat dan renyah disimak bahwa duo kakak beradik kembar ini masih terngiang-ngiang dengan konsep The Babadook. Yang dijual Talk to Me tak jauh berbeda, kekuatan drama keluarga yang juga menjadi resep film ini.
Kini, Talk to Me menjadi lebih dari sekedar teror menakutkan melebihi The Babadook milik Jennifer Kent, teror menakutkan yang selalu mengawasi manusia untuk bersekutu dengan iblis. (Q2)