“Sound of Freedom” Perdagangan Anak Dan Naskah Yang Absurd

Meski ada beberapa momen yang cukup mengejutkan. Dalam perjalanan mengungkap kartel perdagangan anak,  Ballard beserta tim-nya, menangkap seorang pedofil yang menjijikkan.

Sosok pedofil ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan plot cerita, Pedofil itu juga seorang tokoh, yang telah menerbitkan buku pro-pedofil berjudul Apollodorus dengan nama samaran Genghis Amore. Nama aslinya adalah “Oshinsky” (Kris Avedisian).

Dari sinilah kegarangan plot “Sound of Freedom” semestinya dipoles dengan cermat. Agar film ini lebih kental dengan kedalaman materi yang diinginkan.

Sayangnya film ini terperangkap di dalam absurditas naskah cerita milik Rod Barr dan Alejandro Monteverde yang juga bertindak sebagai sutradara. Saya (penulis) juga kurang mengerti mengapa film dengan lanskap Human Trafficking ini berjalan dengan datar-datar saja.

Padahal – jika mau -elemen thriller aksinya juga sah-sah saja jika ditenggelamkan bersamaan ke dalam konflik cerita itu sendiri.

Apa ruginya jika muatan action dan keseruannya berjalan setara, agar rasa nyeri bagi penonton itu ada dalam benaknya; kejahatan penculikan dan perdagangan manusia harus dibumi hanguskan dengan cara yang juga keras.

baca juga : “Setengah Hati” Dan Masalahnya Tetap Terbaik Dari Hasto Broto

Justru malah uniknya pada bagian penutup kredit malah dibuat agak dramatis, yakni saat Jim Caviezel berbicara langsung kepada penonton dalam video khusus. Dia mengisyaratkan bahwa film yang telah lama tertunda penayangannya ini menghadapi banyak hambatan – hanya tidak ia jelaskan secara terperinci.

Kita sebagai penghuni semesta nan indah ini sepakat bahwa pelecehan seksual terhadap anak-anak adalah hal yang sangat kotor, kerjasama antar pemerintah yang dituntut Tim Ballard adalah ide yang bagus.

Meski film bertujuan lain. (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *