“Vina: Sebelum 7 Hari” Bukan Sekedar Kisah Nyata Menyakitkan

Plot cerita yang tidak rawan dengan hole-plot, alhasil film ini memiliki selera hiburannya.

Tidak selalu film horor berlumuran sound efek jumpscares yang bising hanya demi membuat penonton kaget. Padahal framenya juga tidak mutu untuk dibuat demikian.

Meski ada beberapa drama dalam “Vina: Sebelum 7 Hari” yang saya perhatikan agak datar saja, tapi untuk mengikat penonton diam di bangku bioskop cukup berkesan.

Boy Kills World: Film Aksi Brutal Dengan Rasa Kikuk

Saya (penulis) memang tidak ingin berharap apapun ketika film di mulai, entah seperti apa bungkusan tiga babaknya. Atau bagaimana kualitas akting pemainnya.

Saya juga tak mau mereka-reka bahwa film ini bakal sama dengan horor yang lain memanjangkan durasi bertele-tele. Durasi 100 menit sangat tepat membungkus babak akhir film yang juga dibintangi aktor kawakan Lydia Kandou.

Jujur, saya melepaskan dahaga menyimak kualitas penampilan mantan istri Jamal Mirdad itu. Ia tetap menjaga performanya dengan baik dan saya juga tidak peduli kenapa ia mau menerima peran sebagai nenek almarhum Vina.

Yang penting adalah ia tetap seorang aktor terpuji dengan prestasi dan kualitasnya. Juga ada veteran pantomimer Septian Dwi Cahyo yang juga bermain bagus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *