POJOKSINEMA – Dalam film The Beta Test, aktor dan sutradara Jim Cummings cukup baik memerankan karakter Jordan, seorang agen Hollywood yang manipulatif tanpa belas kasihan.
Jordan bekerja untuk korporasi raksasa seperti CAA yang terjerat dalam konspirasi menjelang pernikahannya Caroline (Virginia Newcomb), tunangannya.
Masalah dimulai saat Jordan menerima sepucuk amplop undangan berwarna ungu terukir untuk sebuah penipuan.
Undangan tertulis dengan elegan disegel dalam amplop ungu.
Isi undangan tersebut, mengajak Jordan Jordan untuk tiba di sebuah kamar hotel pada waktu tertentu , jika dia menginginkan petualangan kencan tanpa ikatan dengan seorang wanita.

Namun syarat yang harus dipenuhi adalah mereka harus menggunakan penutup mata bertopeng dan tetap anonim.
Alhasil usai pertemuan ‘tabu’ tanpa identitas tersebut Jordan pun memeluai babak barunya dengan euforia yang ia miliki.
Namun sayangnya euforia Jordan tak berlangsung lama saat dirinya mulai dirasuki paranoia.
Saat dirinya menyelami lebih dalam, misteri siapa yang mengirim undangan dan apa yang mereka inginkan dengannya, hingga dirinyapun harus menyamar sebagai petugas polisi dan detektif swasta yang mengancam akan menuntut orang yang baru dia temui.
Dari sinilah The Beta Test mulai terasa dengan keseruan dan misteri konyolnya.
baca disini : Alda Augustine dan Rency Milano, akui perlunya artis film ikut uji kompetensi
Meski demikian The Beta Test terlalu garang membangun plot gulma yang bagi saya ( penulis) terlalu lanskap hingga hanyut pada ruang penyampaian cerita yang dragging.
Terlalu banyak yang hendak diantarkan The Beta Test dalam mengeksploitasi isu-isu kapitalisme Hollywood pada industri hiburan kerah putih Amerika.
Menonton The Beta Test maka anda dipaksa untuk bertamasya dalam imajinasi karakter Jordan yang substantif, lucu dengan fantasi proyek di sekelilingnya.
Duet sutradara Jim Cummings ( selain memainkan karakter Jordan) dan PJ McCabe (sebagai PJ) betul-betul memiliki tensi hasrat yang tinggi untuk membual demi memberikan variabel tone cerita yang cukup seru meski teramat sangat terlihat egois sebagai film bergenre dark comedy-thriller. (Q2)