
POJOKSINEMA – Film Those Who Wish Me Dead sepertinya tak ingin memberi harapan banyak bahwa genre drama-thriller garapan sutradara Taylor Sheridan yang dibintangi Angelina Jolie ini bakal menaikkan tensi adrenalin saya saat menontonnya.
Tapi apa mau dibilang, alhasil sepanjang durasi Those Who Wish Me Dead hanya tampil lentur saja. Bahkan semua penokohan yang ditempelkan dalam film ini hanya menjadi pelengkap cerita saja.
Kesimpulannya kita gak perlu pusing mencari siapa yang didaulat memainkan karakter antagonis maupun protagonis, jadi yah cukup menyimak saja hingga akhir.
Nahas bagi Hannah Faber( Angelina Jolie ), veteran smoke jumper pemadam kebakaran hutan yang bertugas di atas menara pengawas bertemu seorang bocah lelaki berlumuran darah. Bocah itu lari menghindarinya dengan tubuh berlumuran darah di pinggir sungai.
Bocah bernama Connor Casserly ( diperankan oleh Finn Little) itu harus berlari menjauh dari kejaran dua pembunuh berbasis black ops yang telah membunuh ayahnya di tengah Hutan, saat melarikan diri dari kejaran mereka.
Kini Hannah dan Connor harus berhadapan dengan Patrick Blackwell ( Nicholas Hoult ) dan Jack Blackwell ( Aidan Gillen ), dua pembunuh profesional (semestinya) yang telah menghabisi nyawa ayah Connor.

Those Who Wish Me Dead sebenarnya masih punya kekuatan untuk membangun sekuat tenaga aroma thriller, action dan suspense-nya. Namun sayang sepertinya Sheridan memang tidak lihai untuk menjadikan film dengan efek visual CGI mahal ini memuaskan batin.
Meski saya (penulis ) memuji kualitas akting para pemainnya cukup dalam performa yang baik.
Hanya saja Those Who Wish Me Dead terlalu royal untuk merilis banyak tokoh-tokoh yang tidak terlalu dibutuhkan dalam film ini, sebenarnya.
Mungkin akan terasa jadi lebih baik genre drama-thriller ini tak perlu ‘kelewat kalem’ -dengan scene-scene draggingnya- kesana kemari hanya buang waktu.
Bahkan saya pun sulit merasakan peran mendalam Aidan Gillen yang berwajah garang sebagai mesin pembunuh.
Hasilnya ‘garing’ Jack Blackwell yang di perankan Aidan Gillen, seperti punya beban berat dengan film ini, sehingga performa ‘rasa’ membunuh dengan tipikalnya hanya terlihat biasa-biasa saja.
baca juga : Drama keluarga Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah dengan endingnya
Mungkin, Those Who Wish Me Dead terlalu melebar dengan’ hasratnya’ untuk menjadi film mutakhir yang memadukan beragam elemen, efek juluran lidah api saat kebakaran besar di hutan. Baku hantam, tembak menembak (yang bagi saya standar saja) serta intensitas suspense dan thrillernya yang gak punya ‘taste’.
Sheridan tentu menyadari bahwa film yang digarapnya adalah bukan novel karyanya sendiri yang sedang ia baca di teras rumah di waktu santai.