My Name is Vendetta, plot cerita Mafia yang loyo dan hambar

my name is vendetta
My Name is Vendetta

POJOKSINEMA – Film My Name is Vendetta memang memiliki nama juga latar yang berbeda, cenderung dengan ending yang sama dengan film Mafia selama ini.

Film dengan genre Mafioso dan kejahatannya, berkembang sedemikian rupa dengan banyak plot cerita yang menarik dan selalu diperbaharui.

Bahkan banyak genre ini juga menjadi santapan lezat stasiun televisi untuk serta merta menghidupkan suasana hiburan di genre ini.

Namun sayangnya tidak demikian dengan My Name is Vendetta, rilisan Netflix.

Sebagai pabrikan film Italia, My Name is Vendetta tidak bisa keluar dari zona klasiknya.

Hadirnya elemen prediktabilitas cukup mencengangkan, hingga tokoh  Sofia (Ginevra Francisconi) mengambil foto Santo (Alessandro Gassmann) dan mengunggahnya di Instagram.

Cukup membuat saya bergeliat agar plot ini menjadi sedemikian serunya kedepan.

Apa yang terjadi, setelah semua itu , film ini tak mampu lari kencang untuk menguasai tahta ketegangannya.

Alhasil menjadi serba biasa saja, hanya dengan embel-embel latar Mafioso.

Hakikatnya, genre Mafia adalah sesuatu yang sangat menarik, tiap penulis cerita harus mampu menghadirkan dan menghidupkan karakter yang kuat.

4 Comments on “My Name is Vendetta, plot cerita Mafia yang loyo dan hambar”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *