Romansa LOKANANTA Hingga “Kolintang Goes To UNESCO”

Rinoa Aurora
Rinoa Aurora, Brian Andrew dan Fiedra Azalia ( foto : kicky herlambang/pojoksinema.com)

POJOKSINEMAFilm LOKANANTA berkisah tentang cinta Loka (Brian Andrew) dan Ananta (Fiedra Azalia) yang terhalang karena Iman yang berbeda.

Memperjuangkan kisah romansa terlarang, karena keyakinan yang berbeda. Bukan karena perbedaan Iman yang membangkitkan gelora asmara Loka dan Ananta, tapi musiklah yang sesungguhnya menyatukan hasrat mereka.

Sebenarnya temanya menarik, asalkan naskah yang di godok juga baik. Sayangnya Loka dan Ananta yang menjadi sentral cerita ini, masih belum mampu meletupkan energinya.

Film karya Puguh P.S. Admaja ini hanya mengalir dengan desain cerita yang klasik dan umum saja terjadi. Bahkan naskah film ini juga tidak tampak kuat untuk lebih dalam menggali potensi karakter Ananta sesungguhnya.

Asmara Loka dan Ananta hanya menjadi sebuah kemerduan nyanyian batin saja sebagai sebuah film yang relatif standar secara pengolahan. Namun akting Fiedra Azalia masih cukup untuk menutupi keterbatasan film ini.

Azalia termasuk yang cukup ketat menjaga performa dalam film debutnya itu.

Disisi lain, saya (penulis) cukup nyaman dengan proses memaksimalkan colour grading film ini. Setidaknya -sekali lagi- menutup keterbatasan film ini.

5 Comments on “Romansa LOKANANTA Hingga “Kolintang Goes To UNESCO””

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *