Aftermath : ide cerita menarik, sayangnya kepanjangan durasi

Kita akan bersabar untuk menelusuri siapa dalang teror di rumah Kevin dan Natalie tersebut?

Masalah kian berdatangan, tidak saja di waktu malam Natalie mendapatkan teror, bahkan di tengah hari pun ia juga mendapatkan itu.

Saat ia sibuk menerima telepon di kamar tidurnya,  sementara anjingnya sedang menggigit bola tenis, lalu Natalie melepaskan bola tenis itu dari gigitannya dan melemparnya masuk ke dalam kolong ranjang.

Menyadari Odi tak bisa mengambil bola tersebut ke kolong ranjang, maka Natalie segera mengambil alat untuk menggapai bola tenis tersebut.

Lalu apa yang terjadi?

Saat kembali ke dalam kamar untuk mengambil bola tenis, justru ia kaget melihat bola itu sudah tergeletak di atas ranjangnya.

Agak keren sih scene yang ini – meski kurang kompromi dengan akal sehat – sebagai cara Aftermath ingin membangun suspense dan thrillernya, tapi sayangnya sutradara Peter Winther, lupa dengan kemahirannya memoles film ini hingga klimaks karena ( sekali lagi) durasi yang terlalu panjang.

baca juga yah yang ini : Jungle Cruise : Hollywood seperti lagi krisis peran bagi para aktornya

Bahkan scene di dalam rumah Natalie, saat Dani ( adik perempuan Natalie ) ada yang menariknya dari belakang masuk kedalam lemari pakaian maka saya (penulis) kian berharap bahwa ending film ini harus betul-betul terbungkus dengan dramaturgi yang kuat.

Namun demikian cerita film ini cukup berjalan tertib dan dialog-dialognya pun realistis.

Secara film Aftermath hanya bermasalah pada materi plot cerita misteri yang kepanjangan, selebihnya masih cukup menarik sebagai film.

5 Comments on “Aftermath : ide cerita menarik, sayangnya kepanjangan durasi”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *