POJOKSINEMA – Boleh dibilang tahun ini milik film “Jumbo”. Tayang sejak libur lebaran, 30 April lalu, kemudian bertahan hingga dua bulan setelahnya. Pelan tapi pasti, klimaksnya menyentuh angka penjualan lebih dari 10 juta helai karcis.
Film animasi debut Ryan Adriandhy ini meninggalkan pesaingnya “Pabrik Gula” yang punya dua versi. Bahkan lebih dari separuh, tak sampai lima juta helai karcis, hanya 4,7 juta. Bergenre animasi untuk semua umur, sungguh kejutan karena tahun lalu tak ada tontonan lebaran untuk anak. Semua horor.
“Jumbo” menjadi harapan bagi pelaku industri animasi di tanah air. Animasi yang selama ini dipandang sebelah mata ternyata tampak hilalnya. Tentu saja jika didukung dengan marketing yang kuat dan ini dilakukan oleh Visinema Studios selaku pemiliknya.
Catatan lain yang ditorehkan “Jumbo” adalah melewati rekor film Indonesia terlaris yang selama ini dipegang oleh “KKN di Desa Penari” (2022). Film horor karya Awi Suryadi ini tercatat ditonton sebanyak 10.061.033 orang. Selisih dengan “Jumbo” mencapai 100 ribu helai karcis.
