POJOKSINEMA – Film “Sisu” memiliki daya tarik sendiri menghibur penonton dengan ‘action beats’, dialog dan kekerasan membunuh. Film ini memanfaatkan lanskap Finlandia yang suram di tahun 1944 era Perang Dunia II.
Film Sisu menawarkan eksploitasi kekerasan yang sangat menghibur. Sisu menggambarkan karakter Aatami Korpi (Jorma Tommila), pencari emas, yang beruban dan berjanggut.
Lalu berbalut kemeja wol sederhana dan bretel. Korpi dengan kuda dan anjing abu-abu kecil di sisinya, menjalani rutinitasnya.
Dia berjongkok dibibir sungai dengan panci emasnya, Menyaring air mencari bintik-bintik emas.
Korpi mulai menggali lubang hingga menemukan bongkahan emas. Ia melanjutkan perjalanannya hingga berpapasan dengan militer Nazi, sebelum akhirnya menjadi musuh bebuyutan para tentara Nazi itu.
Kata “Sisu” bagi saya (penulis) mungkin bisa diartikan kebulatan tekad yang sulit dipatahkan. Dan ini yang tergambar pada sosok Korpi.
Kita akan melihat banyak hal dalam film karya sutradara/penulis Jalmari Helander itu. Jalmari cukup berhasil mendesain karakter utama yang garang, berdarah dingin, sadis dan tak banyak bicara.
Korpi tak lain mantan militer pasukan khusus yang sangat produktif. Konon, ia telah berhasil menghabisi nyawa 300 tentara Rusia selama perang musim dingin.
Ia lakukan demi membalas dendam atas kematian istri dan putrinya.
