Spiral : From the Book of Saw jadi sekuel yang terbuang!

spiral
Spiral : From the Book of Saw jauh dari harapan saya untuk bangkit sebagai instalasi terbaru yang seperti ‘negeyel’ kehabisan bahan mentah bertutur gaya dan cerita untuk meracik formula slasher, thriller, horor dan suspens seperti pendahulunya

POJOKSINEMAFilm Spiral : From the Book of Saw harus menjadi sekuel yang terbuang dan terburuk dari delapan instalasi berseri ‘Saw’ yang kali pertama di rilis pada tahun 2004.

Saya sebagai penulis, sebenarnya-pun hanya ingin mengakui bahwa ‘Saw’  ( 2004) milik James wan adalah masih setia menjadi yang terbaik, namun sayang rupanya sejak terakhir dirilis seri ke delapannya JIGSAW pada 2017 lalu, kini Spiral : From the Book of Saw karya sutradara Darren Lynn Bousman gagal total menjamah atmosfir baru yang lebih segar dan greget serta lebih seru.

Artinya, Spiral : From the Book of Saw jauh dari harapan saya untuk bangkit sebagai instalasi terbaru- yang seperti ‘negeyel’ kehabisan bahan mentah bertutur gaya dan cerita- meracik formula slasher, thriller, horor dan suspens seperti pendahulunya.

Sebenarnya mesti disadari bahwa cukup sudah, Jigsaw adalah babak akhir delapan elemen cerita franchise Saw sejak 17 tahun lalu dirilis, namun Bousman -yang punya pengalaman menyutradarai 3 seri Saw ( 2,3 da 4 )- sebenarnya harus berbijak hati bahwa generasi penonton Saw akan bermetamorfosis dan dirinya juga harus siap menggaet pasar penonton Saw yang baru!

Tapi prinsip alamiah ini rupanya tak tersentuh oleh nurani Bousman yang bagi saya telah menghancurkan original taste milik ‘Saw‘ .

Meng-eksekusi Chris Rock berperan sebagai detektif Zeke Banks yang diawal film mengumbar dialog-dialog kocak dan norak ( karena bukan taradisi Saw) seakan ingin memberi sinyal film ini berbeda dengan pendahulunya, pada akhirnya telah melukai ‘rasa’ film Saw yang gemar memulai penuturannya dengan suspens dan thriller yang powerful dan klimaks dengan daramaturginya.

Detektif Zeke adalah penggambaran buruk atau sebut saja gagal memberikan greget- yang saya harap- untuk dihadirkan dalam film dengan plot-plot twistnya yang dulu jempolan.

Menyimak Spiral  tidak sulit untuk mencerna kemana alur ini secara perlahan tanpa perasaan mencekam kita dan penasaran ( meski tak perlu juga mengerutkan dahi kita) seperti pada film-film SAW ( sekali lagi saya tetap berpegang teguh dengan ‘Saw’  rasa James Wan saja), inilah sebuah kegagalan menggali potensi dramaturgi danb sense film itu sendiri.

Hadirnya duet Chris Rock dengan Samuel L. Jackson yang berperan menjadi ayah dari Zeke -yang juga mantan kepala polisi-  pun hanya terkemas sebagai tontonan umum saja bak layaknya film-film ‘buddy-cop movie’.

chris rock
Saya mungkin lebih sepakat mendaulat Spiral : From the Book of Saw tak lebih sebagai sekuel horor yang sangat hambar atau biasa biasa saja, karena terlalu banyak peluang yang terbuang.

Bahkan untuk membongkar secara mengejutkan misteri dan suspens  ala Saw, dramaturgi Spiral tak punya kekuatan mumpuni untuk membungkusnya secara klimaksnya.

baca : Without Remorse : Spin-off Jack Ryan penuh Aksi!

Sementara, Detektif William Schen ( diperankan dengan biasa biasa saja oleh Max Giorgio Choa Minghella ) yang menjadi mitra baru Zeke dalam tugas kesehariannya, hanya diposisikan terlalu biasa saja untuk menjadi sosok dalang pembunuhan berantai Spiral, tanpa surprise!

Saya mungkin lebih sepakat mendaulat Spiral : From the Book of Saw tak lebih sebagai sekuel horor yang sangat hambar atau biasa biasa saja, karena terlalu banyak peluang yang terbuang. (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *