POJOKSINEMA – Pada akhirnya saya menikmati “Land of Bad” dengan jahitan post editing adegan perkelahiannya yang sangat bagus.
Kalau soal cerita saya tak terlalu mau untuk menikmatinya, semua dalam rangkaian plot yang sudah umum.
Film ini berhasil menggodok rangkaian ketegangan dan aksi menjadi sebuah film yang cukup enjoy dengan energi garangnya.
Film “Land of Bad”, disutradarai oleh William Eubank dengan naskah yang ditulis oleh David Frigerio dan Eubank. Thriller aksi “Land of Bad” meleburkan talenta para bintang diantaranya Liam Hemsworth, Russell Crowe,Milo Ventimiglia, Ricky Whittle dan Luke Hemsworth. Hasilnya, jadilah sebuah film dengan kecemasan yang inten, peperangan drone, perkelahian tangan kosong, dan efek visual ledakan dahsyat khas Michael Bay.
Tim agen Delta Force — Sugar (Ventimiglia), Bishop (Whittle), Abel (Luke Hemsworth) dan Kinney (Liam Hemsworth) — dikirim ke Filipina untuk mengambil aset CIA. Sayangnya, misi ini menjadi lebih buruk karena sebagian besar tim dianggap terbunuh dalam aksi mematikan tersebut.
Kinney tinggal sendirian, tak tahu lagi kemana rekan setimnya. Ia harus mencari jalan keluar sendiri dari pulau terpencil sambil menghindari musuh bersenjata yang mengejarnya.
Satu-satunya bantuan dia terus bertahan dengan komunikasi kepada pilot drone Eddie “Reaper” Grimm (Russel Crowe), di pangkalan Angkatan Udara di Las Vegas.
Kinney harus menaruh kepercayaannya pada Reaper untuk bertahan hidup. Sementara Reaper sangat berhati-hati, jika ia menerima instruksi yang salah dari atasannya, tamatlah riwayat prajurit muda itu.
Pertarungan Beroktan Tinggi!
Sangat berbeda dengan kebanyakan tema sejenis, Land of Bad memang tidak mendalami psikologi tentara atau dampak perang. Sebaliknya, cerita film ini menunjukkan bagaimana karakter terjebak dalam situasi sangat berbahaya. Dimana mereka membutuhkan naluri dan akal sehat untuk segera bertindak.
